Custom Search

celoteh hati

Suatu ketikan seorang ahli manajemen waktu berdiskusi dengan seorang ahli manajemen jiwa, dan seorang pemuda awam sebagai pendengar yang baik…
“sang ahli manajemen jiwa mengatakan” hai…mana yang lebih penting….mengatur waktu atau mengatur jiwa, sang ahli manajemen waktu mengatakan …“tentu waktu, karena apabila kita dapat memanajemen waktu maka secara tidak langsung ia akan mampu memanajemen jiwanya. .sang ahli manajemen jiwa menjawab “bagaimana kita dapat menajemen waktu apabila kita sendiri tidak mampu manajemen jiwanya”….”karena menurut saya setiap manusia mempunyai tingkat tertentu dalam penguasaan jiwanya. Pertama, bagiamana dia berkomunikasi dengan jiwanya sendiri, kedua bagiamana dia berkomunikasi dengan orang-orang terdekatnya, ketiga, bagaimana dia berberkomunikasi dengan lingkungannya, apabila dia telah mampu mengkondisikan hal tersebut, saya yakin ia akan mampu mengatur waktunya”.

sang ahli manajemen waktu kembali berargumentasi, “bagaimana hal tersebut dapat terjadi apabila pada tahap pertama ia masih belum dapat mengatur waktu untuk jiwanya…..karena waktu secara tidak langsung akan mempengaruhi seseorang dalam berinteraksi dengan dirinya, keluarga dan lingkungan sekitarnya, dan yang perlu dicatat, waktu tak akan perputar kembali…… poin terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dalam hidup ini,
sang ahli jiwa bertanya, “ namun apakah adil apabila setiap langkah dalam hidup ini selalu kita benturkan dengan waktu…….pada kenyataanya waktu memang tidak dapat berputar kembali, namun apakah kita juga harus hidup untuk dikejar-kejar oleh waktu, hingga kita harus selalu mengaturnya…..waktu bisa dianalogikan sebagai sebuah perjalan linear yang tak akan pernah berhenti, yang entah kapan perjalanan tersebut mencapai kata akhir…..!!!!!!

…pemuda awam yang sedari tadi diam berkata ”….maaf sebenarnya apa sih yang bapak –bapak bicarakan saya tidak menegrti….maaf kalau saya boleh berbicara……saya menalani kehidupan saya sesuai dengan kata hati, terkadang apabila saya lapar, maka saya akan makan, apabila saya ingin bermain maka saya akan bermain dengan teman-teman saya…. Saya selalu melakukan apa yang menurut saya, hal tersebut dapat membahagiakan saya dan tidak merugikan orang lain. Jadi apakah lebih penting memanajemen waktu atau memanajemen jiwa, asal hal tersebut bisa membahagiakan hati kita dan tidak merugikan orang lain….maka tidak masalah. Karena kita masing-masing mempunyai peran yang berbeda-beda dalam hidup ini, kita pun punya kewajiban yang berbeda –beda, baik untuk diri sendiri, keluarga maupun kehidupan di sekitar kita. Yang terpenting adalah kita mengetahui peran dan tanggung jawab masing-masing, dan tidak merugikan dan menyakiti orang lain……karena menurut saya apabila saya telah memanajemen waktu atau memanajemen jiwa, ternyata saya tetap tidak bahagia….berarti saya sudah membuang waktu dan membohongi diri saya sendiri……semua tergantung bagaimana kita memandangnya…..

--------(oooooooo)--------

Selengkapnya...