Saat ini bangsa indonesia sedang dalam proses belajar untuk berdemokrasi, salah satunya dengan diadakannya proses pemilihan langsung kepala daerah maupun pemimpin negeri ini. Tapi kadang kita terjebak dengan janji-janji manis para calon pemimpin tersebut saat proses kampanye. Dalam proses kampanye tersebut masyarakat tidak di transformasikan apa dan bagaimana seoarng pemimpin tersebut dapat dikatakan baik untuk memimpin rakyatnya. Fenomena yang terjadi selama ini, para pemimpin tersebut hanya mengajarkan bagaimana cara mengumbar janji, yang kelak kita pun akan sulit untuk menagih janji-janji tersebut. Sekedar me riview beberapa kejadian yang terjadi selama berjalanya proses pemilihan langsung di indonesia. Proses pilkada atau pilpres malah menjadi sumbu dari munculnya konflik horizontal di masyarakat. Hal ini terjadi karena ketidak siapan dari setiap elemt di negeri ini untuk proses pemilihan secara langsung. Banyak informasi menyebutkan bahwa konflik tersebut muncul karena:
* Adanya money politik saat proses kampnye.
* Penggelembungan suara/kecuarangan saat proses pemilihan
* Pendataan para pemilih yang masih kabur validitasnya
* Proses perhitungan yang kadang di warnai kecurangan
* Ketidak siapan para pemimpin tersebut menerima kekalahan
* Keberadaan undang-undang yang harusnya menjadi solusi dari konflik, malah berbalik arah bisa menimbulkan konflik
* Ketidak tegasan pemerintah dalam mengambil keputusan
Dari beberapa contoh diatas dapat diketahui bahwa masyarakat selama ini tidak mendapat pembelajaran yang baik dalam proses pemiliahn langsung tersebut. Dan masyarakat hanya terkesan mengikuti trend yang berkembang saja pada saat itu, yang kiranya dapat memberikan keuntungan sesaat . Atau mengikuti titah dalam kelompoknya apabila ia tergabung dalam sebuah kelompok. Trend ini yang banyak di terapkan oleh masyarakat. Bukan rahasia umum lagi apabila saat proses kampanye, mereka yang datang tersebut bukan datang karena ke ikhlasan ingin mendukung calon pemimpin pilihannnya, melainkan mereka datang berduyung2 karena di berikan sejumlah dana agar mereka mau mengikuti...inilah salah satu contoh pemimpin yang harusnya tidak perlu dipilih oleh masayarkat. ”belum menjadi pemimpin saja sudah mengajarkan sesuatu yang tidak baik, bagaimana kelak kalau menjadi pemimpin negeri ini???”
by herbowo sampurno
by herbowo sampurno
24 komentar:
Biasanya sich kalo kampanye kebanyakan janji2, tapi begitu ada di atas lupa dech sama yang dibawah, para pejabat kita kan begitu :) iya gak ?
hooh.. begitu udah dapet jabatan..
bukannya ngurusin rakyat.. malah pusing-mondar-mandir balikin modal "investor" pas kampanye dulu... :(
hehe... pemimpin bagi siapa, klau wong alit jadi pemimpin...hehe ya buat wong alit sendiri. hehe.... yang penting masih ada yang mimpin aja deh, dari pada ga ada yang mimpin sama sekali... kan kerok jadinya.
Kepentingan politikus terhadap rakyat hanya pada segi material saja yaitu suara. Bagaimana kondisi dan peran politik mereka tidak pernah penting.
Itulah mengapa rakyat kita tidak pernah "pintar" politik...
Pejabat publik..Penipu semua..PALSU
wah kok susah2 nanya sih mas Boim lah di profile aja dah ada foto calon pemimpin negeri ini hehehe... tuh dah resmi bnaget pake dasi dan jas hehehe...*kabur ahhh*
aku berpikir malah gak ada pemimpin di negeri ini. lihat aja nasibku...melarat melulu..padahal dah kerja keras. bagiku pemimpin negara itu gak pernah ada.
wah kok mimpitruss banguun banggun
Pemimpin di negeri ini banyak Im, yang gak ada itu pemimpin yang jujur dan selalu membela kepentingan rakyat banyak ...
kayaknya pemilu taon dpn golput ajadeh..
ada sech pemimpin virtual, hehehe
lagi alergi ngomongin politik niyh mas hehehehee....
Pesimis neh.... abis yg ada sekarang pada gak janji getoh
hey tmennya lala yeh? nice blog (:
pilih aja ank TK om... kan masih jujur tuh.... hiks...hiks...
ambil yang dibagi-bagikan aja, tapi kalau emang gak cocok, gak usah dicoblos di TPS :))
skali2 cri pemimpin harus yg dari rakyat yg menengah ke bawah...biar tau arti hidup.cie....cie....sok tahu bgt ya :P
kabar baik wo
masi tulas tulis
kunjungi ya
http://www.kendaripos.co.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=1346
Wah saya gak tau siapa yang cocok jadi pemimpin buat di negeri ini .
kayaknya mas boim harus pilih aku aja untuk pemimpin masa depan.. aku ngak janji2 lo.. hehe.. thn depan mau nyoblos semua aja..biar semua menang..hatiku sennnaang...
jatim bentar lagi pilgub mas, sedangkan nama calonnya saja buat saya masih ketuker-tuker. moga aja janji2 mereka ga muter2
Pokoknya golput...hidup golput....
Kecuali ada yg bikin pernyataan di atas hitam dan putih pake materai terus dihadapan notaris, semua rakyat, dan juga disiarkan langsung...yang isinya kira2 bakalan mensejahterakan rakyat...kalo rakyat masih gak sejahtera bersedia di hukum gantung atau pancung atau yg enakan dikit deh, lidahnya aja yg dipotong...hehehehe
Saya jamin deh, saya bakalan milih dia...
Pemimpin yang baik dan yang memahami negeri ini tanpa pamrih pasti orangnya sederhana dan dari kalangan biasa2 saja. Nah, ini masalahnya, setiap ada PILKADA pasti butuh biaya ! lalu Pemimpin yang baik ini kalau mau ikutan PILKADA dari mana dana-nya ?? So, jadi Pemimpin yang baik susah muncul nya ke permukaan !
hihihi.. kayaknya gak ada deh, mas..
tidak layak disebutnya..
Posting Komentar