Menurut Olsen dan Eadie (1982, hal 4). Perencanaan strategis dapat didefinisikan sebagai upaya yang didisplinkan untuk membuat keputusan dan tindakan penting yang membentuk dan memandu bagaimana menjadi organisasi (atau entitas lainnya), apa yang dikerjakan organisasi (atau entitas lainnya), dan mengapa melakukan apa yang dikerjakannya itu. Yang terbaik, perencanaan strategis mensyaratkan pengumpulan informasi secara luas, eksplorasi alternative, dan menekankan implikasi masa depan keputusan sekarang. Perencanaan strategis dapat menfasilitasi komunikasi dan partisipasi, mengakomodais kepentingan dan nilai yang berbeda, dan membantu pembuatan keputusan secara tertib maupun keberhasilan implementasi keputusan. Arti penting penting perencanaan strategis berasal dari kemampuannya membantu organisasi maupun komunitas public dan nirlaba secara efektif merespon lingkungan yang telah berubah secara dramatis dan kini didepanya.
Delapan langkah dalam proses perencanaan strategis
1. memperkarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan strategis.
salah tugas pemerkasa adalah menetapkan secara tepat siapa saja yang tergolong orang-orang penting pembuat keputusan. Tugas berikutnya adalah menetapkan orang, kelompok, unit atau organisasi manakah yang harus dilibatkan dalam upaya perencanaan.
2. mengidentifikasi mandate organisasi.
mandat formal dan informal yang ditempatkan pada organisasi adalah “keharusan” yang dihadapi organisasi.
3. memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi.
misi organisasi, yang berkaitan erat dengan dengan mandatnya, menyediakan raison de’etre-nya, pembenaran social bagi keberadaannya. Bagi perusahaan atau lembaga pemerintahan, atau bagi organisasi nirbala, hal ini berarti organisasi harus berusaha memenuhi kebutuhan social dan politik yang dapat diidentifikasi.
4. menilai lingkungan eksternal : peluang dan ancaman.
Tim perencanaan harus mengeksplorasi lingkungan di luar organisasi untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi, peluang dan ancaman dapat diketahui dengan memantau berbagai kekauatan politik, ekonomi, social dan teknologi.
5. menilai lingkungan internal : kekuatan dan kelemahan .
untuk mengenali kekuatan dan kelemahan internal, organisasi daoat memantau sumber daya (input), strategi sekarang (process), dan kinerja (output).
6. mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi.
Persoalan kebijakan sangatlah penting karena dapat mempengaruhi mandat, misi dan nilai-nilai, tingakat dan campuran produk atau pelayanan, klien, pengguna atau pembayar, biaya keuanagn, atau manajemen organisasi.
7. merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu.
Strategi didefiniskan sebagai pola tujuan, kebijakan, program, tindakan, keputusan, atau alokasi sumber daya yang menegaskan bagaimana organisasi, apa yang dikerjakan organisasi, mengapa organisasi harus mengerjakan hal itu. Strategi dapat berbeda karena tingkat, fungsi, dan kerangka waktu.
8. menciptakan visi organisasi yang efektif bagi masa depan.
Langkah terakhir dalam proses perencanaan, organisasi mengembangkan deskripsi mengenai bagaimana seharusnya organisasi itu sehingga berhasil mengimplementasikan strateginya dan mencapai seluruh potensinya.
delapan langkah ini harus mengarah pada tindakan, hasil, dan evaluasi. Serta perlu ditekankan juga tindakan hasil, dan penilaian evaluatif harus muncul di tiap-tiap langkah dalam proses. Dengan kata lain implementasi dan evaluasi tidak harus menunggu hingga akhir, tetapi harus menjadi bagian yang menyatu dari proses dan sifatnya terus menerus.
Menilai Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT)
Untuk merespon secara efektif perubahan dalamlingkungannya, organisasi (atau komunitas) public dan nirbala harus terus mencermati lingkungan eksternal dan internalnya. Dalam bahasa Yogi Berra, mereka harus mengamati (Watch), tetapi mereka juga harus menafsirkan apa yang dilihat. Karena itu tujuan utama dari penggunaan perencanaan strategis adalah untuk menyiagakan suatu orgaisasi terhadap berbagai ancaman dan peluang eksternal yang mungkinh membutuhkan tanggapan dimasa mendatang yang dapat diduga. Dengan kata lain, tujuan utama dari perencanaan strategis adalah mempersiapkan organisasi memberi tanggapan secara efektif terhadap dunia luar sebelum muncul krisis.
Tetapi setiap tanggapan yang efektif terhadap ancaman dan peluang eksternal haruslah berdasarkan pengetahuan yang mendalam tentang kekauatan dan kelamahan internal organisasi. Tanggapan yang efektif dibangun diatas kekauatan internal dan meminimalkan atau mengatasi kelemahan internal untuk mendapatkan keuntungan dari peluang eksternal. Dengan kata lain, perencanaan strategis berkaitan dengan pencarian kesesuaian yang terbaik dan paling menguntungkan antara organisasi dan lingkungannya yang didasarkan pada pemahaman yang mendalam mengenai keduanya
Daftar pustaka:
Bryson, J, 1999, “Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Delapan langkah dalam proses perencanaan strategis
1. memperkarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan strategis.
salah tugas pemerkasa adalah menetapkan secara tepat siapa saja yang tergolong orang-orang penting pembuat keputusan. Tugas berikutnya adalah menetapkan orang, kelompok, unit atau organisasi manakah yang harus dilibatkan dalam upaya perencanaan.
2. mengidentifikasi mandate organisasi.
mandat formal dan informal yang ditempatkan pada organisasi adalah “keharusan” yang dihadapi organisasi.
3. memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi.
misi organisasi, yang berkaitan erat dengan dengan mandatnya, menyediakan raison de’etre-nya, pembenaran social bagi keberadaannya. Bagi perusahaan atau lembaga pemerintahan, atau bagi organisasi nirbala, hal ini berarti organisasi harus berusaha memenuhi kebutuhan social dan politik yang dapat diidentifikasi.
4. menilai lingkungan eksternal : peluang dan ancaman.
Tim perencanaan harus mengeksplorasi lingkungan di luar organisasi untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi, peluang dan ancaman dapat diketahui dengan memantau berbagai kekauatan politik, ekonomi, social dan teknologi.
5. menilai lingkungan internal : kekuatan dan kelemahan .
untuk mengenali kekuatan dan kelemahan internal, organisasi daoat memantau sumber daya (input), strategi sekarang (process), dan kinerja (output).
6. mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi.
Persoalan kebijakan sangatlah penting karena dapat mempengaruhi mandat, misi dan nilai-nilai, tingakat dan campuran produk atau pelayanan, klien, pengguna atau pembayar, biaya keuanagn, atau manajemen organisasi.
7. merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu.
Strategi didefiniskan sebagai pola tujuan, kebijakan, program, tindakan, keputusan, atau alokasi sumber daya yang menegaskan bagaimana organisasi, apa yang dikerjakan organisasi, mengapa organisasi harus mengerjakan hal itu. Strategi dapat berbeda karena tingkat, fungsi, dan kerangka waktu.
8. menciptakan visi organisasi yang efektif bagi masa depan.
Langkah terakhir dalam proses perencanaan, organisasi mengembangkan deskripsi mengenai bagaimana seharusnya organisasi itu sehingga berhasil mengimplementasikan strateginya dan mencapai seluruh potensinya.
delapan langkah ini harus mengarah pada tindakan, hasil, dan evaluasi. Serta perlu ditekankan juga tindakan hasil, dan penilaian evaluatif harus muncul di tiap-tiap langkah dalam proses. Dengan kata lain implementasi dan evaluasi tidak harus menunggu hingga akhir, tetapi harus menjadi bagian yang menyatu dari proses dan sifatnya terus menerus.
Menilai Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT)
Untuk merespon secara efektif perubahan dalamlingkungannya, organisasi (atau komunitas) public dan nirbala harus terus mencermati lingkungan eksternal dan internalnya. Dalam bahasa Yogi Berra, mereka harus mengamati (Watch), tetapi mereka juga harus menafsirkan apa yang dilihat. Karena itu tujuan utama dari penggunaan perencanaan strategis adalah untuk menyiagakan suatu orgaisasi terhadap berbagai ancaman dan peluang eksternal yang mungkinh membutuhkan tanggapan dimasa mendatang yang dapat diduga. Dengan kata lain, tujuan utama dari perencanaan strategis adalah mempersiapkan organisasi memberi tanggapan secara efektif terhadap dunia luar sebelum muncul krisis.
Tetapi setiap tanggapan yang efektif terhadap ancaman dan peluang eksternal haruslah berdasarkan pengetahuan yang mendalam tentang kekauatan dan kelamahan internal organisasi. Tanggapan yang efektif dibangun diatas kekauatan internal dan meminimalkan atau mengatasi kelemahan internal untuk mendapatkan keuntungan dari peluang eksternal. Dengan kata lain, perencanaan strategis berkaitan dengan pencarian kesesuaian yang terbaik dan paling menguntungkan antara organisasi dan lingkungannya yang didasarkan pada pemahaman yang mendalam mengenai keduanya
Daftar pustaka:
Bryson, J, 1999, “Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
30 komentar:
horeee..PERTAMA! kalo yang pertama biasanya tanpa komentar khan?he..he...
wah..., sekarang juga jadi guru kewirausahaan ya???
Salut dah buat kang boim...
Hmmm...,top abiiisss...!, rancak banaa..!.
@ gadis rantau: wah yang pertama ya...
@ alif: cuma sharing apa yang udh di baca aj kok
@ Cakyoudee: waduh kalao abiiiiis beli lg dimana ya he..he
@ all: thanks atas apresiasi buat postingan ini
wuih lengkap dengan analisa swot
keren Bung....
wes..asyik nih ambil duduk minum kopi di warung pojok and belajar renstra..ok banget ilmunya mas..thanks ya
makin mantap aja nih kang boim..
sukses selalu ya..
Gak rugi dah sering mampir di sini.. Banyak tambahan ilmu, hehehe.. Trims ya kang...
wooo pelajarn tentang keorganisasian yah, ehm kira2 bisa gak yah diterapkan sepenuhnya tu, hayuk bang boim dkasi contohnya gimana hehehe;p
wah..setelah planning apalagi nih kang ?
ditunggu lanjutannya. postingan yg keren kang :)
unieq : Huaaaaaaa.... *pengen nangis*
Kang Boim :emang postingannya sedih ya??
unieq : bukan sedih mas, gini lho ceritanya, waktu kuliah dulu, pernah dapat tugas yang modelnya kaya gini..dan waktu itu unieq sangat2 kesulitan.ga tau mo bahas apa,,andai waktu itu udah kenal kang Boim, mgk tugasnya bisa dapat A :D
ck..ck..kang..ajarin dong elmu nyang kaya ginian jak...saya msh baru nie..hehehe..keren kata-katanya kang..yg judl postingannya..heeee..sukses ya kang..:)
berat kang postingan nya..gk bisa kasih komentar, lagian gak ada yang perlu ditambahin lagi. udh betul semua.
kwek2
wuitss.. social organ..
Mantebs deh.. gimana yag,,,
Saya nulis apa dong kang?..
Gini aja deh.. bener sih kang, (kalo ndak salah.. ya iyyalah), Tanpa pendalaman terhadap sesuatu, optimalisasi juga gak akan bisa tercapai.
Anggap sebuah opini tanpa pengertian mendalam terhadap pernyataan. Selain salah sasaran, malah... salah pengertian lagi hihihi..
Gitu kang, komentar saya...
*nyambung gak ya*
ini mata kuliah kesukaan oping. strategic management (dosennya baek trus dapet A lg hihihihi). karena SWOT yang biasa dipakai dibalik jadi TOWS. trus IFAS dan EFAS nya ternyata bisa kita liat dalam bentuk diagram jd kita bisa tau posisi perusahaan kita ada dimana (kurang lebih diagramnya kaya diagram product life cylce). perusahaan yg oping teliti waktu itu ULTRAJAYA.
wah postingan intelektual nich....belajar di mana yak..?
waduh klo yang kayak gini gw ngak tau soalnya kuliahnya dulu di teknik jadi ngak ada ! salam untuk kang boim !
Kang Boim pinter banget...
swot..pernah gw pelajari waktu kuliah kewarganegaraan..skarang dipelajari lagi di mata kuliahnya kang boim..he..he..
pada intinya RENSTRA tu mencakup NEED ASSESMENT kan bang???
cari tau kondisi lapangan supaya intervensi sosial yg kita berikan dapat bermanfaat bagi lingkungan (target sasaran) juga tanpa melenceng dari kebijakan/visi/misi/tujuan organisasi..
bukan begitu bukan?
wah.... gw macih bingung om... baca2 dari atas ampe bawah.... gak paham... pahamnya makan ice cream aja...he..he... btw pak guru... mo koreksi ajahhh... untuk
5. menilai lingkungan internal : kekuatan dan kelemahan .
untuk mengenali kekuatan dan kelemahan internal, organisasi daoat memantau sumber daya (input), strategi sekarang (process), dan kinerja (output).
yg "daoat" slah pencet ya om.... he...he... maksudnya "dapet" apa "dayat" tetangga gw...he...wekekeke
pisss om...
Wuih, berat neh postingannya, bisa jadi konsultan perencanaan neh kayanya kang Boim
Emang deh kang Boim.. Full with idea.. salut..
waduh waduh...ck ck ck ....keren banget.
Artikelnya menarik Kang..memang mengatur sebuah organisasi atau apapun itu membutuhkan sebuah energi yang memang tepat dan mantap...
Kang saya kopi artikelnya buat dibaca-baca dirumah..boleh kan kang???
Sukses Terus Kang.
wah...kl baca teorinya berat, tapi pengalaman saya mengimplementasikan teori ini nggak seberat tulisannya... yang susah cuma orang2 yg terdapat di dalam organisasinya, apalagi yang susah diarahkan...wah bisa2 tidak ada pencapaian tujuan organisasi. thx kang kalau bisa disederhanain lagi teorinya...
wehehe kang boim selain hobi minum kopi,, bisa juga bwt tulisan kyk gt ..ngebayangin kang boim nulis postingan itu dibawah pohon sambil minum kopi..hehe..
lapor kang boim, boleh tukaran link, linknya akang saya pasang dirumah saya.. silahkan dipantau..
laporan selesai
oia linknya lupa mas... :D
Kalo gak salah SWOT itu:
S = Strength
W = Weakness
O = Opportunity
T = Threat
He.he.he.. *pake transtool*
Posting Komentar